Oleh: Didik J Rachbini, Guru Besar  Ekonomi Politik

HELLO.ID – Mahfud MD adalah tokoh yang sudah makan asam garam di dunia politik sejak awal reformasi bersama Gus Dur.

Pengalaman di dalam pemerintahan adalah modal sangat penting untuk mengerjakan pekerjaan untuk rakyat secara efektif.

Mahfud MD memiliki pengalaman tersebut. Terakhir Mahfud MD adalah bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2019, yang didukung Ketua Umum PDIP.

Sudah siap dengan seragam putih, tetapi takdir masih belum berpihak kepadanya.

Hanya dalam beberapa menit terakhir Mahfud MD digantikan oleh Ma’ruf Amin karena lobi-lobi partai yang alot dan terpedo dari partainya sendiri.

Eros Djarot budayawan dan politisi senior  mengusulkan kepada publik dan secara khusus kepada PDIP untuk mencalonkan pasangat Ganjar-Mahfud.

Karena dinilai sebagai pendekar, yang bisa menuntaskan korupsi di masa kini dan yang akan datang.

Alasan ini masuk akal karena sikap berani Mahfud MD dalam beberapa bulan terakhir ini untuk menguak korupsi.

Meskipun banyak tantangan yang berat di dalam maupun di luar pemerintahan dan lembaga politik.

Alasan lainnya menurut Eros adalah potensi besar untuk menang.

Ganjar populer, sementara Mahfud bisa menjadi pendamping untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan tegas.

Jadi nama Mahfud megemuka kembali akhir-akhir ini. Tetapi usulan seperti ini tidak mudah karena lobi partai sulit ditebak untuk calon wakil.

Presiden, bahkan untuk calon presiden sekali pun.  Usulan ini terlalu awal dan bahkan terlalu cair

Tetapi demokrasi boleh siapa pun mengusulkan nama siapa pun, apalagi yang mengusulkan adalah tokoh seperti Eros. Namun, dinamika politik sangat tidak pasti, bahkan rumit.

Perbincangan awal, survei, dan usulan-usulan adalah cara terbaik untuk melakukan seleksi tokoh bangsa yang bisa dipertanggungjawabkan.

Jangan lagi ada calon presiden dan wakil presiden jadi-jadian “last minutes”.

Jika masuk ranah PDIP tidak mudah, Mahfud pun bisa menjadi altenatif sebagai pendamping Anies dengan alasan yang sama, yakni anti korupsi.

Keduanya alternatif  Pasangan Anies -Mahfud merupakan mesin double gardan untuk memberantas korupsi yang mendarah daging di negeri ini.

Yang penting juga secara elektoral politik Mahfud bisa menarik suara di Jawa Timur, khususnya tapal kuda.

Pada awalnya Koalisi Perubahan melirik Khofifah untuk menarik suara Jawa Timur, yang tidak pasti dan belum tentu terwujud.

Karena berbagai hal tarik-menarik koalisi terhadap Khofifah atau pun alasan Khofifah untuk meneruskan masa jabatannya.

Alternatif selain Khofifah bagi Anies adalah Mahfud MD.***